Masyarakat
Garut geger setelah kasus nikah siri kilat bupati mereka, Aceng Fikri,
meledak di media. Karena itu, Aceng meminta maaf kepada seluruh
warganya. "Terutama masyarakat Garut yang terimbas masalah ini," ucap
Aceng dalam keterangan persnya kepada wartawan di Bandung, Selasa 4
Desember 2012.
Untuk menyelesaikan semua permasalahan yang sedang
berkembang saat ini, dia berharap warga Garut bersikap tenang dan tidak
sembarangan menghakimi dirinya. "Biar proses hukum yang menentukan
semuanya. Kita mempunyai hak yang sama di muka hukum," dia meminta.
Aceng
menyatakan, meski berada di tengah-tengah kasus kontroversial ini,
tugasnya sebagai kepala daerah masih berjalan lancar. "Saya berharap
diberi kekuatan untuk melanjutkan tugas saya. Saya akan terus
menjalankan fungsi saya sebagai kepala daerah," tuturnya.
Terkait
kekacauan yang terjadi tadi pagi, di mana serombongan orang memaksa
masuk ke ruangan kerjanya, Aceng enggan berkomentar lebih jauh. Dia juga
tak bersedia menceritakan kronologi permasalahan ini, termasuk rencana
Partai Golkar memecatnya.
"No comment.
Saya hanya ingin menyampaikan permohonan maaf, karena situasinya kurang
baik. Saya menyampaikan permohonan maaf pada segenap masyarakat Garut
dan warga Indonesia atas permasalahan ini, akibat perbuatan yang saya
timbulkan."
Aceng menyatakan dia telah menyiapkan kuasa hukum
yang akan melayangkan gugatan balik terhadap Fani Oktora, mantan istri
sirinya yang baru berusia 18 tahun itu. Dia mengatakan hukumlah yang
bisa menyelesaikan persoalan yang melilitnya ini.